Search

Senin, 01 Oktober 2012

Orang Cerdas Tahu Bagaimana Memposisikan Akal


Orang cerdas sebenarnya tahu bagaimana cara memposisikan akal. Namun kadang sebagian orang melampaui batas, dalam perkara yang bukan daerah akal untuk berpikir, ia pun mengerahkan seluruh effortnya untuk berpikir. Padahal akal tidak bisa berdiri sendiri harus dipandu wahyu atau dalil.
Walaupun akal bisa digunakan untuk merenungi dan memahami Al Qur’an, akal tidaklah bisa berdiri sendiri. Bahkan akal sangat membutuhkan dalil syar’i (Al Qur’an dan Hadits) sebagai penerang jalan. Akal itu ibarat mata. Mata memang memiliki potensi untuk melihat suatu benda. Namun tanpa adanya cahaya, mata tidak dapat melihat apa-apa. Apabila ada cahaya, barulah mata bisa melihat benda dengan jelas.
Jadi itulah akal. Akal barulah bisa berfungsi jika ada cahaya Al Qur’an dan As Sunnah atau dalil syar’i. Jika tidak ada cahaya wahyu, akal sangatlah mustahil melihat dan mengetahui sesuatu.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,
“Bahkan akal adalah syarat untuk mengilmui sesuatu dan untuk beramal dengan baik dan sempurna. Akal pun akan menyempurnakan ilmu dan amal. Akan tetapi, akal tidaklah bisa berdiri sendiri. Akal bisa berfungsi jika dia memiliki instink dan kekuatan sebagaimana penglihatan mata bisa berfungsi jika ada cahaya. Apabila akal mendapati cahaya iman dan Al Qur’an barulah akal akan seperti mata yang mendapatkan cahaya mentari. Jika bersendirian tanpa cahaya, akal tidak akan bisa melihat atau mengetahui sesuatu.” (Majmu’ Al Fatawa,  3/338-339)
Intinya, akal bisa berjalan dan berfungsi jika ditunjuki oleh dalil syar’i yaitu dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah. Tanpa cahaya ini, akal tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Kamis, 23 Agustus 2012

PERATURAN GALAKSI DAN SLI 2012

GALAKSI 2012
Minggu 14 Oktober 2012-
Kampus SMAN 6 Bekasi, Jl asri lestair raya, Bekasi.

Untuk keterangan lebih lanjut :
@GALAKSI2012
@RISAMSI6

untuk unduh peraturan lomba :

Minggu, 06 Mei 2012

Menangis adalah sunnah dalam Islam



Menangis adalah hal yang manusiawi pada diri manusia. Menangis bukanlah menunjukkan kelemahan jiwa seseorang. Salah besar jika ada anggapan bahwa orang yang rajin menangis adalah orang yang jiwanya lemah. Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia perkasa yang ulet, tahan uji, dan jauh dari sifat-sifat lemah. Terbukti beliau dapat menaklukkan semua serangan atas diri beliau, baik yang datang dari manusia, syaitan, bahkan yang datang dari hawa nafsu beliau sendiri.
Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Najmi: “ Dan, tidaklah dia (Nabi Muhammad) itu berbicara dengan hawa nafsu, tetapi apa yang dikatakannya adalah berdasarkan pada wahyu yang diwahyukan kepadanya”Sosok lain adalah Umar “Al Farouq” bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, khalifah Rasulullah yang kedua. Beliau terkenal sangat tegas terhadap kedzaliman, dan mampu membuat kecut perut musuh-musuh Islam berbentuk kekuatan super power sekalipun, seumpama Romawi dan Parsi. Namun dibalik keperkasaan dan tubuh kekar yang beliau miliki, ternyata beliau sangat mudah menangis sampai mengguguk-guguk bila berdiri sholat menghadap Tuhannya, atau saat berdzikir menyebut dan mengingat asma Tuhannya. Padahal Nabi dalam hadits Bukhari Muslim mengatakan bahwa syaitan tidak akan berani berpapasan dengan Umar bin Khattab!
Sosok lain lagi adalah Muhammad Al Fattah, penakluk Konstantinopel. Beliau adalah seorang Pemimpin Islam yang sangat ulet dan perkasa di medan pertempuran, namun acapkali menangis tersedu-sedu saat mengadu kepada Tuhannya di malam hari yang sepi di kemahnya yang sederhana, di tengah-tengah kemah pasukannya yang terlelap kelelahan karena bertempur seharian.
Tegasnya, sekali lagi, menangis bukanlah tanda kelemahan jiwa seorang hamba yang menyebabkan seseorang dapat jatuh ke jurang kehinaan, namun justru sikap terpuji yang mesti wujud pada diri setiap hamba Allah yang senantiasa berdiri pada dua tonggak kehidupan yang sangat penting; khouf (rasa takut) dan roja’ (rasa harap).
Di masa sekarang ini banyak yang mencela orang yang suka menangis. Tidak jarang ketika seseorang melihat orang lain beribadah semisal; sholat, membaca Al Qur’an, berdzikir sambil menangis, maka orang yang melihat perbuatannya itu justru mengejek dan merendahkan perbuatan menangis tersebut.
Ada pula sekelompok umat Islam sekarang ini, yang sangat rajin membid’ahkan kaum muslimin yang rajin menangis.
Benarkah menangis sebuah perbuatan yang bid’ah? Apakah ada dasarnya di dalam Al Qur’an dan sunnah Rasul perintah menangis tersebut?
Ternyata ada banyak sekali ayat-ayat suci al-Qur’an yang mengajarkan dan mengkisahkan kepada kita perihal menangis ini, antara lain :
1. Surat Al Isra: 109
“Dan mereka bersujud sambil menangis dan maka bertambahlah atas mereka perasaan khusyu’”
2. Surat An Najmi: 59-60
“Apakah karena keterangan ini kamu merasa heran, lalu tertawa dan tidak menangis?”
3. Surat Maryam: 58
“…apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
Kisah-Kisah Tangisan Dalam Hadits
Hadits 1
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu Rasulullah bersabda kepadaku: “Bacakanlah kepadaku Al Qur’an. Aku menjawab, “Ya Rasulullah bagaimana aku akan membacakan Al Qur’an kepadamu, padahal kepadamulah Al Qur’an itu telah diturunkan. Rasul bersabda: “Aku suka mendengar Al Qur’an itu dibaca oleh orang lain. Maka aku membaca surat An Nisa’ sampai kepada ayat fakaifa idza ji’na min kulli ummatin bi syahidin waji’na bika ‘ala haaulai syahidan (bagaimanakah bila Kami telah mendatangkan engkau (Rasulullah) sebagai saksi atas semua mereka itu?) Rasulullah bersabda, “ Cukuplah bacaanmu itu Ibnu Mas’ud. Maka Ibnu Mas’ud berkata, “maka aku menoleh pada Nabi, maka kulihat mata Nabi berlinang basah oleh air mata. (HR. Bukhari Muslim)
Hadits 2
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, pada suatu hari Rasulullah berkhutbah yang mana belum pernah aku mendengar khutbah Beliau yang seperti itu. Maka Beliau bersabda dalam khutbahnya itu: “Andaikata kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu semua akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. Anas berkata, “saat itu para Sahabat Nabi semuanya menutup wajah mereka sambil menangis tersedu-sedu. (HR. Bukhari Muslim)
Hadits 3
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda, “Tidak akan masuk ke dalam neraka, seseorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah, sehingga air susu kembali ke putingnya, dan tidak akan dapat bersatu debu saat berjihad fisabillah dengan asap neraka jahannam”. (HR. Tarmidzi)
Hadits ini mengungkapkan bahwa mustahil bagi seseorang yang pernah menangis berurai air mata karena takut kepada Allah saat di dunia, bakal dimasukkan ke dalam neraka oleh Allah Azza Wa Jalla di hari kiamat.
Hadits 4
Dari Abdullah bin As Syikhkhir dia berkata, aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saat itu Beliau sedang melaksanakan shalat, maka terdengarlah rintihan Nabi karena menangis seumpama air yang sedang direbus dalam periuk. (HR. Abu Dawwud, Turmidzi)
Hadits 5
Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah telah bersabda, “Tiada sesuatu yang lebih disukai Allah melainkan dua tetes dan dua bekas; Tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah dalam mempertahankan agama Allah. Adapun dua bekas adalah bekas perjuangan fi sabilillah dan bekas yang timbul karena memperjuangkan hal-hal yang diwajibkan Allah. (HR. Turmidzi)
Hadits 6.
Rasul bersabda: “Menangislah kamu semua. Dan apabila kamu tidak dapat menangis maka pura-pura menangislah kamu!” (HR. Ibnu Majah dan Hakim. Dishohihkan oleh Hakim dan Dzahabi).
Dalam hadits ini, menangis jelas ada diperintahkan oleh Rasulullah kepada umatnya. Dan jika hati kita masih keras sehingga sulit untuk menangis, maka Nabi memerintahkan untuk berpura-pura menangis terlebih dahulu. Pura-pura menangis bukanlah sesuatu yang buruk. Banyak orang hari ini, karena ketidak tahuannya, mereka selalu menghina saat melihat orang lain berusaha keras untuk menangis dengan menuduh mereka pura-pura menangis.
Di mata mereka pura-pura menangis adalah perbuatan hina dan dosa. Padahal berpura-pura menangis adalah ibadah di sisi Allah Azza Wa Jalla. Kenapa pura-pura menangis disebut ibadah? Jawabnya tidak lain karena pura-pura menangis adalah perintah Rasulullah. Sudah diketahui dalam Islam bahwa menjalankan sebuah perintah Nabi adalah ibadah di sisi Allah. Dan, menjalankan sebuah ibadah akan mendapatkan pahala dan ganjaran kebaikan dari Allah Robbul Jalal. Maka apakah pantas orang yang sedang beribadah , dalam hal ini pura-pura menangis, mendapatkan ejekan dari mereka yang mengaku muslimin juga?
Hadits 7.
Dari Al Irbad bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah telah menasehati kami dengan nasehat yang menyebabkan hati kami bergetar dan airmata kami bercucuran.” ( HR. Abu Daud)
Kisah-Kisah Tentang Tangisan Sahabat Nabi
Saat Rasulullah sakit keras dan tidak dapat mengimami sholat dengan para sahabat, saat itu Rasulullah memerintahkan Abu Bakar Siddiq radhiyallahu ‘anhu menjadi imam atas para Sahabat. Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan bahwa jika Abu Bakar berdiri sebagai imam menggantikan Rasulullah maka beliau akan menangis keras sekali sehingga bacaan qur’annya tertutup (tidak terdengar oleh para Sahabat) karena suara tangisannya itu. (HR. Bukhari Muslim)
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah telah bersabda pada Ubay bin Ka’ab, “Allah telah menyuruh aku membacakan surat Lam Yakunil ladzina (Al Bayyinah) kepadamu. Ubay radhiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah Allah menyebut namaku, ya Rasulullah?” Nabi menjawab “Iya. Namamu dan nama bapakmu.” Maka menangislah Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. (HR. Bukhari Muslim).
Suatu hari sesudah Nabi wafat, Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma mendatangi Ummu Aiman. Beliau berdua berziarah kepada Ummu Aiman karena mengikuti perilaku Nabi yang sering menziarahi wanita mulia ini. Saat kedua Sahabat utama Nabi tersebut sampai di rumah Ummu Aiman, serta merta Ummu Aiman menangis. Abu Bakar dan Umar bertanya kepada Ummu Aiman, kenapa wanita mulia itu menangis, seraya keduanya berkata, “Tidakkah engkau mengetahui bahwa apa yang tersedia untuk Rasulullah di sisi Allah adalah jauh lebih baik?”. Saat itu Ummu Aiman menjawab, “Aku bukan menangis karena itu, tetapi aku menangis karena wahyu dari langit kini telah terputus dengan wafatnya Rasulullah.” Jawaban Ummu Aiman ini serta merta menyebabkan Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma menangis mengiringi tangisan Ummu Aiman. Kemudian mereka bertiga sama-sama menangis. (HR. Muslim)
Beruntunglah orang yang dapat menangis karena takut kepada Allah atau karena terharu dalam agama, terkadang menangis juga bisa terjadi karena besarnya kasih sayang yang diletakkan Allah dalam dada seseorang. Nabi Muhammad pernah menangis saat melihat putra tercinta, Ibrahim dalam sakaratul maut. Beliau berkata: “Air mata ini adalah kasih sayang yang diletakkan Allah dalam hati setiap hamba-Nya.”
Namun demikian, rugi rasanya jika air mata tertumpah untuk hal-hal yang sepele, dan tidak bernilai disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hari ini banyak air mata tertumpah untuk hal yang sia-sia, sementara untuk agama matanya beku tak pernah menangis.
Rasul berpesan: “Mata yang beku yang tidak mampu menangis adalah karena hati orang itu keras, dan hati yang keras adalah karena menumpuknya dosa yang telah diperbuat. Banyaknya dosa yang dibuat seseorang adalah karena orang tersebut lupa mati, sedangkan lupa mati datang akibat panjangnya angan-angan. Panjang angan-angan muncul karena terlalu cinta pada dunia, sedangkan terlalu mencintai dunia adalah pangkal segala perbuatan dosa.”
Wallahu a’lam.
Source : tengkuzulkarnain.net

Kamis, 05 April 2012

Bermimpilah!

"Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya"


Assalamu'alaaikum! sobat muslim dan muslimah....
Pasti tentunya tau dong penggalan lagu ini?
Yap itu adalah soundtrack lagu dari film yang sangat memotivasi LASKAR PELANGI
Film yang menceritakan bagaimana semangat pelajar yang ingin meraih mimpinya dengan segala kemungkinan yang tidak memungkinkan memang jika kita hanya memikirkanya tanpa suatu tindakan.
memang tidak mungkin jika kita berpikir itu sulit, tapi akan munkin jika kita membayangkan itu mudah
Jadi... bagaimana kita bisa melihat mimpi kita yang terwujud?

Mimpi adalah impian yang bertanggang. Impian yang bukan hanya kita bayangkan tapi impian yang harus kita raih. 
Mimpi mempunyai kekuatan yang luar biasa. Dengan sebuah mimpi dapat merubah segala mind-set dan memerintahkan pikiran alam bawah sadar kita untuk bekerja. Bekerja agar terdorong dan maju merealisasikan mimpi itu menjadi nyata. Disinilah letak kekuatan sebuah mimpi yang dapat membakar jiwa-jiwa semangat.
Mimpi adalah sebuah arah dan tujuan. Yang menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu adalah mimpi. Jika tidak punya mimpi, tidak bisa bergerak. Karena tidak tahu harus darimana memulai gerak dan kemana arah bergerak
Maka itu jangan hanya diam, bergeraklah mengikuti arah mimpi. Karena saat itu kita akan menemukan pengalaman dan kesalahan sebagai pelajaran dan berusaha bangkit kembali, more more and more.


Let's do to make it real!!!
Perbandingan seorang suporter dengan seorang pemain sepak bola. 
Impian si pemain sepak bola adalah memasukan bola ke dalam gawang lawan. Sedangkan impian si suporter pemain bola adalah melihat si pemain sepak bola berhasil memasukan bola ke gawang lawan.
Keduanya memiliki mimpi, tapi dimana letak perbedaan mimpi mereka?


Si pemain bola bermain dengan gigih dia berlari berlari dan berlari merebut bola dari lawan dengan satu tujuan, bola itu harus masuk ke gawang lawan. Sepak bola adalah olahraga yang tidak mengenal waktu. walaupun cuaca saat itu panas terik atau hujan deras pun pertandingan tetap berlansung. Si pemain tidak peduli dengan kondisi apapun karena yang dia inginkan hanya mewujudkan impiannya


Bagaimana dengan seorang suporter? si suporter hanya bisa duduk tanpa berpanas-panasan menonton si pemain dengan wajah harap-harap cemas. Terkadang ia harus gemas dan geregetan jika bola belum masuk ke gawang. Tapi seberapapun rasa geregetannya untuk bola itu masuk tetap saja yang bertindak adalah pemain dan dia tidak bisa bertindak membantu pemain. Karena impian si suporter adalah menonton mimpi orang lain tanpa dia ikut andil dan membiarkan mimpinya di tangan orang lain. Sedangkan mimpi si pemain menonton mimpinya sendiri yang terwujudJika si pemain menang si suporter hanya bisa menonton kesuksesan pemain tanpa mengkaji bagaimana kesuksesan dalam dirinya? Jika si pemain kalah si suporter hanya bisa menonton kegagalan dan menertawakan si pemain tanpa menyadari bahwa sebenarnya dia lebih gagal sebagai seorang yang hanya bisa menonton.

Jadilah pemimpi yang bukan hanya bisa melihat mimpimu dalam angan-angan, tapi jadilah pemimpi yang bisa melihat mimpimu dalam kenyataan.


Bagaimana cara mewujudkannya?


Let's change our mind!

 

Bermimpi itu tidak menyakitkan tapi menyenangkan 
Lakukan dengan ikhtiar dan berdoa
Selipkan doa dalam setiap tindakan
Karena tindakan yang baik akan lebih berkah lagi dengan sebuah doa
Jangan menyerah dan putus asa dengan kegagalan
Karena disitulah Allah menguji seberapa besar iman dan taqwa hambanya
Bersyukurlah terhadap hasil yang Allah berikan
Pasrahkan kepada Allah, apapun hasilnya we have to do the best!


Are you ready to reach your dream?




Jumat, 30 Maret 2012

Karena Kamilah Pemegang Kendali di Masa Depan


            Assalamualaikum, wr wb….
                      

Gambar Siswa yang terlibat tawuran 
          Sahabat pembaca, remaja belakangan ini sering kita liat adalah bahan dari omongan masyarakat karena semakin hari semakin ada saja kejelekan yang diciptakan, prestasi mereka pun semakin terhalang dengan keburukannya. 

          Miris ya? Remaja memang terkesan labil dan memang banyak yang bilang sebagai masa pencarian jati diri, tapi bukan berarti semua remaja itu buruk, apalagi remaja muslim dan muslimah, kita pemegang tombak di hari nanti, mau dibawa kemana bangsa ini kalau generasinya tidak bisa dibanggakan?

             Yuk kita tengok sejenak remaja berprestasi yang ada dari zaman Rasulullah S.A.W…
Pernahkah kalian mendengar nama Ibnu Sina? Seorang pemuda yang sejak umurnya 17 tahun telah mampu membuka praktik sendiri, bahkan dirinya akhirnya diangkat sebagai dokter pribadi khalifah. Atau yang sering kita dengar Ali bin Abi Thalib, terlihat dari perannya sebagai panglima perang bagi kaum muslimin pada saat berusia 25 tahun. Dalam perang Badar (perang pertama dalam sejarah Islam) Ali dan Hamzah (paman nabi) menjadi pahlawan.

            Ayo mulai menyadari dan benahi diri kita karena kita akan menjalankan misi super untuk menjadi penerus bangsa yang Extraordinary, yang engga cuma cerdas tapi juga beriman dan takwa pada Allah subhanahu wataala. Jangan takut kawan bukan berarti semua hal yang kita lakukan rumit, sambil bermuhasabah diri sejenak kita lebih kenali islam yuk, berikut beberapa hal mendasar yang harus kalian ketahui untuk menjadi pribadi yang lebih gemilang seperti bintang benderang!

        Untuk Apa Kita Hidup di Dunia?

           Sahabat, ketahuilah, sungguh Allah subhanahu wata’ala telah menciptakan kita bukan tanpa adanya tujuan. Bukan pula memberikan kita kesempatan untuk bersenang-senang saja, tetapi untuk meraih sebuah tujuan mulia. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

 “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56)

Tepat! Tujuan kita hidup di dunia utamanya adalah untuk beribadah kepada Allah S.W.T jadi niatkan jalanmu untuk beribadah ya kawan 
           
            Umurmu Tidak Akan Lama Lagi
            Sering terlintas di benak anak gaul masa kini: beribadah nanti saja kalau sudah tua, atau mumpung masih muda, gunakan untuk foya-foya. Ketahuilah, itu semua merupakan rayuan setan yang mengajak kita untuk menjadi teman mereka di An Nar (neraka).
            Tahukah kalian, kapan kalian akan dipanggil oleh Allah subhanahu wata’ala, berapa lama lagi kalian akan hidup di dunia ini? Jawabannya adalah sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:


“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)
           
Jadi pergunakan waktu kalian dengan baik, sehingga tidak menyesal dikemudian harinya.

            Engkau Habiskan untuk Apa Masa Mudamu?
            Pertanyaan inilah yang akan diajukan kepada setiap hamba Allah subhanahu wata’ala pada hari kiamat nanti. Sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam salah satu haditsnya:
           
            “Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi)

            Sekarang cobalah mengoreksi diri kita bersama, sudahkah kita mengisi masa muda untuk hal-hal yang bermanfaat yang mendatangkan keridhaan Allah subhanahu wata’ala? Ataukah kalian isi masa muda kita dengan perbuatan maksiat yang mendatangkan kemurkaan-Nya? Naudzubillahi min dzalik
            Nah mulailah isi waktu kita untuk hal yang berguna bagi diri kita, agama dan orang lain. Mengukir prestasi dan membanggakan banyak orang. Pasti itu hal yang sangat ingin kita lakukan bukan?

            Ibadah yang Benar Dibangun di atas Ilmu
          
           Wahai para pemuda penerus bangsa, setelah kalian mengetahui bahwa tugas utama kalian hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala semata, maka sekarang ketahuilah bahwa Allah subhanahu wata’ala hanya menerima amalan ibadah yang dikerjakan dengan benar.
            Intinya kita belajar mengerti banyak hal, jangan lupakan pedoman utama kita Al-Quran dan al-Hadits supaya ilmu yang kita timba menjadi manfaat yang luar biasa. Jangan lupakan ilmu tentang agama agar tidak tersesat dijalan yang salah nantinya.

“Menuntut ilmu agama itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

            Sekarang bagaimana? Sudah siapkah untuk menjadi seorang pemuda gemilang penerus bangsa, ayo buat diri kita berani untuk menjadi remaja yang luar biasa tanpa harus jauh dari syar’i. Nah ini ada lagu nasyid yang semoga bisa memicu semangat kalian untuk Menjadi Remaja Muslim yang SUPER SEKALI!



    




Rabu, 28 Maret 2012

Menari Sambil Berdakwah? Bisa!



TARI SAMAN


Assalamu’alaikum wr wb

Siapa yang tak terhibur melihat tari asal Aceh ini? Tarian yang dikenal sebagai “1000 Hands Dance” di dunia internasional karena khas dengan banyak penari dan gerakan tangan yang super cepat ini, selalu membuat merinding penontonnya. Terutama dinamika gerakan yang ditampilkan. Berawal dari gerakan sedang dan lama-lama semakin cepat, membuat penonton akan merasa rugi kalau melewatkannya. Tarian ini menggunakan musik internal, yaitu nyanyian dari syekh dan penari. Ditambah lagi dengan iringan gendang dan formasi yang indah, kini membuat Tari Saman lebih terasa asyik disaksikan.

Sebenarnya apa sih tujuan dari tarian ini? Tim Saman dari GARNISUN (Sanggar Seni SMUN 6 Bekasi) dengan senang hati berbagi cerita.
Bagi beberapa anggota, inilah hobi yang tepat. Selain mencintai seni dan kebudayaan bangsa, sebenarnya mereka juga berdakwah. Untuk tampil dan menyalurkannya, nggak perlu ragu. Karena jelas kostum yang digunakan menutup aurat dan pastinya dengan kerudung. Wah akhwat banget deh!



Ini adalah potongan lirik lagu Tari Saman.
“Amin Allah semah amin.. Ureng mu’min geulake lake doaBerkat rahmat Allah yang brie.. nanggroe Aceh ma’mu sijahtra”
Yang artinya: ”Amin Allah sembah Amin.. Orang mukmin memohon mohon doa
Berkat rahmat Allah Yang Memberi, Nangroe Aceh makmur sejahtera..”
“Lale lale ketanyo lale.. hana jantate umu ka tua.Kutingon jangon uni ngonnise, hatam tacombe tikamusalla.”
Yang artinya: “lalai lalai kita lalai, tanpa kita sadari, umur sudah tua.
Jenggot memutih, kumis menguning, kita tak pernah bersujud mencium sejadah shalat”

Subhanallah..Dengan cengkok dan pembawaan syahdu, pesan dari lagu ini sangat mengena. Lirik-lirik gerakan lainnya juga berisi dakwah, seperti puji-pujian kepada Allah, kisah Nabi Muhammad, penghormatan dan penyambutan yang tinggi untuk tamu. Persis seperti sebuah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya memuliakan tamunya." HR Muslim

“Selain kita melestarikan budaya dan dakwah, kita juga bisa berprestasi dari menari saman,”  Kata salah satu anggota tim.
Tim saman ini punya banyak prestasi loh. Alhamdulillah aru-baru ini mereka telah memenangkan Juara 1 di ANTTIC7th dan Best Performance di Bulungan CupXVII. Dengan menari saman, banyak sertifikat yang mereka pegang, pengalaman yang sangat seru dalam berkompetisi dan kebanggan tersendiri saat menari sebagai pengisi acara, misalnya di acara-acara Islam. Karena dengan begitu, dakwah bisa sampai ke banyak peenonton, terutama sesama pelajar. Contohnya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, hari itu lebih terasa karena dakwah yang mereka sampaikan lewat tarian.

Ada yang menarik, di balik prestasi mereka, tentu nilai-nilai Islam tak luput dari persiapannya. Latihan ini membutuhkan intelektualitas karena harus menyeimbangkan gerakan anggota badan kiri dan kanan. Jadi,  mereka harus latihan berjam-jam dengan serius. Biasanya mereka memulai dan menutup latihan dengan doa bersama. Mereka juga selalu punya break untuk shalat bersama di masjid sekolah. Kerennya lagi , mereka sering bernazar bersama loh, sebelum lomba. Wah, selain usaha+doa ternyata rumus ini juga baik buat ditambahkan. Menurut mereka, setelah usaha maksimal, butuh juga pengorbanan dan janji yang tulus kepada Allah, Yang Maha Kuasa. Prestasi mereka pun nyata.
Ternyata, dakwah itu menyenangkan, menguntungkan dan tak sesulit yang remaja bayangkan, bahkan bisa lewat media apa saja, seperti Tari Saman ini.
Semoga kita bisa memetik pelajaran dari generasi muda yang telah mengaksikan dakwahnya! Amin..
Ayo, aksikan dakwahmu!

Wassalamu’alaikum wr wb

Selasa, 27 Maret 2012

Doktor cilik hafal Al-Qur'an dari umur 5 tahun



Assalamu'alaaikum.... akhi ukhti yang dimuliakan oleh Allah.
Sudah melihat video di atas?
Kalau belum liat, disarankan silahkan dilihat terlebih dadulu. Dijamin terkagum-kagum liatnya :')

Subhanallah... anak umur 5 tahun yang  faham dan hafal Al-Qur'an.  


Dia seorang anak Iran, yang diberikan Allah karunia terindah, kemampuan hafal dan memahami Al-Qur'an di usia yang sangat belia. Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, Lahir pada tanggal 16 Februari 1991 di kota Qom, sekitar 135 kilometer dari Teheran, ibu kota Iran. Dia adalah Doktor Cilik Hafal dan Faham Alquran.  Dia mendapat gelar Doktor pada usia 7 tahun di Hijaz Collage Islamic University yang terletak di jantung wilayah Kerajaan Inggris,sekitar 32 kilometer dari kota Birmingham.
Dia menjalani ujian selama 210 menit dan memperoleh nilai 93. Sesuai standar dari Hijaz Collage Islamic University, dengan nilai 93, Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang “Science of The Retention of The Holy Quran." 
Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun! Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al Quran, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa ibunya (Persia), memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapansehari-hari.

Bahkan dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat, dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman Al Quran. Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap halaman Al Quran, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara terbalik, mulai dari ayat terakhir ke ayat pertama.
Yang lebih mengagumkan lagi, di usia 7 tahun Husein berhasil meraih gelar doktor honoris causa dari Hijaz College Islamic University, Inggris, pada Februari 1998. Saat itu, Husein menjalani ujian selama 210 menit, dalam dua kali pertemuan. Ujian yang harus dilaluinya meliputi lima bidang. Yakni, menghafal Al Quran dan menerjemahkannya ke dalam bahasa ibu, menerangkan topik ayat Al Quran, menafsirkan dan menerangkan ayat Al Quran dengan menggunakan ayat lainnya, bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran, dan metode menerangkan makna Al Quran dengan metode isyarat tangan.

  

Banyak sekali sesi tanya jawab yang membuat kita tersadar atas keadaan kita di saat ini dari sudut pandang Qur'an.
Dengarlah jawaban-jawaban yang keluar dari mulut seorang anak kecil ini :


Penanya
 : "Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris?"
Husein
 : "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." ( QS 94:6 )
Penanya
 : "Apa Tanggapan orang-orang di sana ( Inggris ) dalam acara-acara Qurani-mu?"
Husein
 : "Mereka Tertawa ” 
(QS 83:34) *orang-orang di Inggris merasa bahagia
Penanya
 : "Jika kamu ditanya orang,  'buat apa engkau ke inggris?' apa jawabanmu?"
Husein
 : "Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." 
 ( QS 5:67 )
 *yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk menyampaikan ayat-ayat al- Quran.
Penanya
 : "Engkau belum lulus Sekolah Dasar, bagaimana mungkin mendapat gelar doktor?"
Husein
 : ” Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka” ( QS 3:170 ).
*maksudnya, semua itu adalah karunia Allah 
Penanya
 : "Bagaimana Ilmu itu diajarkan?"
Husein
 : ”Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh ( berjihad ) untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” 
(QS 29:69)
*maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh-sungguh, maka Allah akan membuka jalan ilmu baginya. 


 Subhanallah... Maha Suci Allah yang memberikan keindahan nikmatnya. 
Wah, kita sebagai generasi remaja Islam harus cemburu dong...
Anak umur 5 tahun saja sudah hafal dan faham Al-Qur'an, bagaimana dengan kita?


ARE YOU READY TO BE ROSULULLAH'S GENERATION?

YES IAM READY!